Peninggalan Sejarah Objek Wisata Situs Kawali yang disebut juga Astana Gede dikenal sebagai komplek pusatnya peninggalan sejarah dan budaya masa lalu di Kabupaten Ciamis, yaitu pada masa kerajaan galuh sekitar abad ke- 14 masehi.
Astana
gede Kawali di Ciamis merupakan tempat suci pada masa pemerintahan
kerajaan sunda galuh di kawali. Pada jaman dahulu astana gede bernama
kabuyutan Sanghiang Lingga Hiang menurut perkiraan penulis disebut
astana gede ( astana= makam dan gede= besar ), setelah diatas punden
berundak tempat pemujaan raja-raja kawali terdahulu yang masih menganut
agama hindu, kemudian digunakan makam orang besar yaitu Adipati
Singacalak sebagai raja kawali tahun 1643 - 1718 M keturunan Sultan
Cirebon yang sudah menganut agama islam.
Sebagai pusat pemerintahan raja - raja
yang pernah bertahta ditempat ini adalah Prabu Ajiguna Linggawisesa,
yang dikenal dengan sebutan Sanglumahing Kiding, Prabu Ragamulya atau
Aki kolot, Prabu Linggabuwana yang gugur pada peristiwa bubat, Rahyang
Niskala Wastukancana Yang meningalkan beberapa prasasti di Astana Gede (
situs kawali) dan Dewa Niskala anak dari Rahyang Wastukancana.
Di Situs Astana Gede Kawali Ciamis ini terdapat 6 buah Prasasti, Batu panglinggih, 2 buah Menhir, Mata air Cikawali, dan makam para raja.
Lokasi peninggalan sejarah dan purbakala ini tepatnya berada disebelah utara atau 27 km dari ibu kota kabupaten Ciamis letaknya berada dikaki gunung sawal
disebelah selatan sungai cibulan, yang mengalir dari barat ke timur,
disebelah timur berupa parit kecil dari sungai cimuntur yang mengalir
dari sebelah utara ke selatan, sebelah utara sungai cikadongdong dan
sebelah barat sungai cigarunggang.
Kedaan lingkungan situs ini
merupakan hutan lindung yang ditumbuhi dengan berbagai jenis tumbuhan,
tanaman keras diantaranya termasuk familia meliceae, lacocarpceae,
euphorbiaceae, sapidanceae dan lain-lain, tanaman palawija, rotan,
salak, cengkih dll.
Penelitian di astana gede mulai
dilakukan pada jaman belanda, tetapi lebih menitik beratkan pada
prasasti. tahun 1914 Oudhekumdige Diens mengadakan inventarisasi data
arkeologi di astana gede ini. Tahun 1982 direktorat perlindungan
pembinaan sejarah dan purbakala jakarta mengadakan studi kelayakan
pemugaran situs. Tahun 1984 mengadakan pengujian arkeologi ( field
check )di lapangan dalam rangka pembangunan cungkup. Tahun 1993 tim
puslit arkenas dan balar bandung mengadakan pedataan arkeologis.
Hasilnya menunjujkan bahwa situs
astana gede kawali berasal dari masa prasejarah, klasik dan islam,
seperti yang telah disebutkan dimuka. sedangkan yang pertama menemukan
adalah Thomas raffles pada tahun 1817 diteruskan oleh gubernur jendral
Dumer van twiest tahun 1853, Priederik tahun 1855, Burumund tahun 1867,
tuan Veth tahun 1896, Pleyte tahun 1911, De Haan tahun 1912 dan dipugar
oleh puslit arkenas tahun 1984 - 1985 sedangkan pemagaran oleh suaka
peninggalan sejarah dan purbakala dari banten pada tahun 1992-1993 dan
yang penuh mengekakavasi dari balar dan suaka. (sumber:
padepokankilatbuana.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar