Selasa, 04 September 2012

dia yang ku kenang


Matahari pagi itu tak isyaratkan apa-apa begitu hangat menghilangkan kabut sisa subuh tadi. Embun  di dedaunan mulai bergulir jatuh menyentuh tanah yang kering tak tersentuh hujan di hari kemarin. Burung-burung pun sibuk dengan celotehannya menyambut pagi ini. Sedangkan aku, aku sibuk dengan selimbutku yang semalaman menutupi tubuhku dari dingin malam tadi. Dengan bantal dan guling setia menemaniku arungi dunia mimpi.” Argh.. males bagun” Gerutuku bermalas-malasan. “tp hari ini aku mau bantu kaka ku pindahan, ,”. Aku paksakan badanku untuk bangkit dari tidurku, walaupun msh terasa ngantuk.
****
Krrrrinnnngggg...bunyi hand phone di ujung meja, cepat kuraih dan berharap itu sms dari seseorang. Dengan penuh harap ku buka inbok ku, “pagi a” tertulis d inbok ku dengan pengirim bernama sri. Sri adalah orang paling ku harap jdi pacarku. Sudah lama aku berharap padanya, hah..  tp gak tau kenapa aku gak pernah bisa menyatakan peasaan ku padanya. Dia berbeda dengan wanita lainya, dia wanita terbaik yang pernah ku kenal. Oh ia,, kalau bicara tentang pertama kita kenalan, bisa d bilang unik, aneh, sekaligus jujur aku bahagia bisa mengenalnya. Bayangin saja pertama kenal dia gara-gara sms nyasar (hari gini masih ada sms nyasar hahahaha,  mungkin ini jdoh kali ya.?). kalau di plash back dari pertama kita kenal sampai sekarang, banyak hal yang takan pernah bisa ku lupakan seumur hidupku, ya meskipun itu engga semua cerita tentang kebahagiaan, kesenangan,  kesedihan juga banyak berpartipasi dalam perjalanan kita berdua. Ya wajar lah namanya juga hidup.
“Pagi juga de”  ku balas smsnya. Ku simpan lagi hp ku di atas meja, dan ku raih handuk yang menggantung d kamarku yang berantakan, maklum kamar cowo hehe.  “saatnya mandi biar seger”  ocehku sambil berjalan ke kamar mandi. engga sampai 5menit selesai mandiku,ku tengok  lagi hp ku yang masih diam di tempatnya tapi sedikit bergeser posisinya, mungkin itu karena getar  dri pesan yang masuk. Dengan rambut masih basah, dan tubuhku hanya di lilit handuk tipis dari lutut sampai pinggang ku buka pesan yang masuk. Hmpir tiap hari , tiap jam kita saling mengirim pesan, menanyakan kabar, saling berbagi cerita, atau hanya sekedar mengisi kejenuhan.
yup’s seperti biasa ku awali langkahku dengan bismilah, dan niat.
Doaku hari ini. “ya allah terima kasih atas rahmatMU utuk pagi ini, jauhkan lah dari hal-hal yang tak di ridhoi olehMU”.
Ku langkahkan kakiku menuju rumah kakaku yang mau pindah, dengan langkah yang terburu-buru karna arlojiku menunjukan pukul 08:30. Aku janji mau bantu dia pindahan,  engga sampai 1 menit aku sudah sampai di rumah kakaku yang jaraknya engga jauh dari rumahku. Kakaku pidah ke perumahan baru di sekitar kota kecil ciamis. Satu persatu barang mulai di angkut kedalam mobil dan setelah semua terangkut kia segera berangkat, ke rumah barunya,
*****
Aku mulai merebahkan diri di sopa depan rumah kakaku yang baru dengan dengan di lumuri keringat di seluruh tubuhku. “cape de..?” ucap kakaku, “lumayan kak,, huh” jawabku dengan nada mengeluh, “ya sudah istirahat di kamar, sekalian tidur kalau cape.” Kakku menyuruku untuk istirahan di kamar. “ia ka nanti, ekh ada carger gak kak,, hpku mati nh,,” ucapku,, “ada di kamar,,” ucap kakaku , kemudian dia pergi ke dalam rumah lagi. Segera aku masuk ke kamar engga sabar buat cas hp, takut’a yuli sms. Dengan semangat 45 aku masukan carger ke hp sony ericsson yang dari tadi mati karena habis batrenya. Yaps,, benar saja setelah nyala ku terima dua sms dari dia, tapi betapa terkejunya aku setalelah lihat sms dari dia, aku mulai baca perlahan takut aku salah baca (makum smsnya di singkat semua) dengan nada sendu aku baca “A aku di lamar seorang pemuda dan orang tua ku semua menyetujuinya, jujur  a, ade belum siap untuk nikah, tapi ade melihat kebahagiaan di mata mamah ade pas seseorang itu lamar ade, ade engga mau ngerusak kebahagiaan mamah ade dengan ade menolak lamaran itu.” Aku terdiam tak percaya dengan apa yang ku baca, “apa aku sedang bermimpi..?” tanyaku dalam hati, “semua ini benar-benar terjadi..?” hatiku terus meyakinkan semua ini, tanpa terasa air mataku mulai keluar perlahan dan membasahi pipku, “tuhan kuatkan hati hamba, aku tidak rela dia menikah dengan orang lain. Aku sayang dia, aku cinta dia,” ucapku dengan brlinag air mata. “de sini makan dulu” ucap kakak di luar kamar. “nanti saja kak aku belum lapar” jawabku dengan air mata masih mengalir di pipiku, “de kamu baik-baik saja” tanya kakaku dengan nada khawatir, “ aku ai-baik saja ko kak, “ jawabku berbohong. “ ya sudah nanti kalau lapar ke dapu saja yah.” Ucap kakaku. Aku kemali dalam lamunanku tak tau apa yang harus ku tulis dalam balesan sms dia.
****
Sejak hari itu kehidupanku berubah drastis, engga ada penyemangat hidup lagi buatku. Ku lalui hari ku tanpa sms dari dia, tanpa perhatian dari dia, tanpa tawa dia yang selau buat aku bersemangat untuk jalani hari. Penyesalan yang kini kurasakan, aku bagaikan sebuah kapar tanpa awak terapung di lautan lepas tanpa tujuan, tanpa arah. Senyumnya masih jelas tergambar di dalam ingatanku. Seminggu lagi dia akan melakukan pernikahan dengan seorang pengusaha sukses yang melamarnya tempo hari. Kriiinggg... hand phone ku berbunyi, kuambil dan ku mulai baca sebuah peasn singkat dari sri. “ a sebelum ade benar-benar menikah dengannya, ade engga lagi ada rahasia di antara kita, a jujur selama ini ade saka sama aa, ade selalu berharap aa jadi pacar ade, tapi ade sadar diri ko aa udah nganggap sri ade aa sendiri, begitu pula dengan ade. Maaf ade baru jujur sekarang”. Tubuhku mulai melemas, aku tak sanggup berdiri lagi haru tercipta begitu saja berdearai air mata di basuh pilu aku terpaku di tempat ku, menatap kosong seakan dunia berakhir hari ini. Aku tak percaya di memendam perasaan yang sama sepertiku, penyesalan ku semakin dalam kurasakan, kenapa aku begitu bodoh hingga tak pernah tau dan merasakan perasaan dia, bodoh..! bodoh..! aku benar bodoh, kenapa aku engga pernah tau,, kenapa aku engga berani untuk menyatakan cintaku. Setelah semua terlambat aku mulai sadar, cinta siapa yang tau, aku mencintainya begitupun dia, kita tak pernah tau kapan cinta datang  dan kapan cinta pergi, cinta btuh keberanian, berani sakit hati, berati kita telah berani untuk memperjuangkan kebahagian.  Aku berjanji pada diriku sendiri inilah cinta terakhir yang aku seslali. Kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri dan akan ku lakukan yang terbaik untk har ini. Satu doa utuk mengiringi hari bahagiamu. Kini bahagia lah kau disana dengan dirimu yang baru. Aku akan mengenang mu untuk selamanya..

The and-
Blogger Gadgets